“Fly Ash for Green Building”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Konsep Bangunan hijau adalah bangunan dimana
di dalam perencanaan, pembangunan, pengoperasian serta dalam pemeliharaannya
memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi pengunaan
sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kualitas udara di
dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya
berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Beberapa tahun belakangan ini penggunaan beton hijau atau
beton ramah lingkungan sangat terkenal. Beton ini adalah salah satu hasil
kreasi yang sangat inovatif, salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan
beton ini adalah limbah. Beton ramah lingkungan ini juga dikembangkan
menggunakan proses produksi yang ramah lingkungan. Kriteria untuk membuat beton
ramah lingkungan ini adalah bahan yang aman dan tentunya ramah lingkungan, akan
lebih baik jika menggunakan bahan hijau dan dapat didaur ulang, dan bukan
termasuk bahan yang tidak dapat didaur ulang, dengan menggunakan bahan daur
ulang ini tentunya akan sangat mengurangi sampah yang semakin lama semakin
menumpuk dan juga dapat menurunkan biaya untuk pembuatan bahan baku.
Salah satu bahan baku yang digunakan adalah fly ash, ini adalah salah satu daur
ulang agregat dan juga alumunium beton. Fly
Ash ini sendiri adalah limbah dari pembangkit listrik batu bara, biasanya
limbah ini dibuang ke kolam yang kemudian dikirimkan ke tempat pembuangan
sampah. Pengunaan Fly Ash ini tidak
bisa dikerjakan secara sembarangan, sebab jika penambahan Fly Ash terlalu banyak maka mutu
dari beton tersebut justru akan turun. Maka dari itu dibutuhkan takaran yang
pas untuk penambahan Fly Ash kedalam racikan beton yang di
sesuaikan dengan kondisi bangunan yang diinginkan. Berdasarkan sebuah
penelitian limbah ini ternyata dapat menggantikan fungsi semen, dengan keahlian
tertentu dan dengan menggabungkan antara beton dan alumunium maka
terciptalah beton yang ramah lingkungan. Penggunaan beton ini sangat hemat
biaya. Jika diambil kesimpulan maka beton ramah lingkungan ini dirancang dengan
kuat dan baik untuk bangunan, ringan dan kuat seperti beton, dengan menggunakan
kontraktor yang baik maka akan menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana fungsi Fly Ash untuk Green Building?
2. Bagaimana
prinsip yang menjadi acuan Green
Building di Indonesia?
3. Mengapa
Fly Ash dapat disebut pengganti
fungsi semen dalam beton ramah lingkungan?
1.3
Tujuan
1. Menjelaskan
fungsi Fly Ash untuk Green Building
2. Mengetahui prinsip yang menjadi acuan Green Building di Indonesia
3. Menjelaskan
Fly Ash sebagai pengganti fungsi semen dalam beton ramah lingkungan
1.4
Batasan
Masalah
Adapun batasan masalah dalam penulisan kali ini
berkaitan dengan bagaimana fungsi Fly Ash
sebagai pengganti semen dalam penggunaan beton ramah lingkungan untuk Green building.
1.5 Sistematika
Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, identifikasi dan
perumusan masalah, batasan/ruang lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan dan
pengembangan, yang meliputi: pengembangan fly
ash, perancangan fly ash for green
building, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem
informasi, pengertian fly ash dan fungsi
fly ash sebagai bahan pengganti untuk
bangunan ramah lingkungan, serta teori-teori lainnya yang digunakan untuk
mendukung penganalisaan dan pengembangan yang diusulkan.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum fly ash, kelebihan dan kekurangan
menggunakan bahan pengganti beton fly ash,
permasalahan yang dihadapi, serta pembahasan yang berkaitan dengan fly ash.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan pembahasan fly ash dalam rangka menjawab tujuan
penelitian yang diajukan, serta saran-saran yang penulis berikan untuk lebih
memaksimalkan penulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar