A. PENYEBAB
SESEORANG KETAKUTAN
- Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
- Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
- Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.
- Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
- Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
B.
PENGERTIAN KEKALUTAN MENTAL
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan
dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya
sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti
seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang
mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak
jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi
atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental
seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti
orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya.
Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
C.
GEJALA-GEJALA SESEORANG MENGALAMI KEKALUTAN MENTAL
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
D.TAHAP-TAHAP
GANGGUAN KEJIWAAN
a. Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya
b. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
d. Krisis ekonomi yang berkepanja gan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
e. Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
f. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
b. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
d. Krisis ekonomi yang berkepanja gan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
e. Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
f. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
E. SEBAB-SEBAB SESEORANG MENGALAMI KEKALUTAN MENTAL
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :
1. Kepribadian yang lemah
2. Terjadinya konflik sosial budaya
3. Cara pematangan batin.
berikut :
1. Kepribadian yang lemah
2. Terjadinya konflik sosial budaya
3. Cara pematangan batin.
F. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita,
tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun
"Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". Jadi mau
tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan
percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan
terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi,
dengan bersosialisasi. kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang
dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan
penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula. Manusia hanya merencanakan selebihnya
adalah kehendak Tuhan. Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun
tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar
adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah
orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena
usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
G. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Penderitaan pastilah semua orang pernah merasakannya
.Namun semakin maju suatu zaman maka kemungkinan penderitaannya juga akan
semakin besar.Kemajuan teknologi juga merupakan salah satu factor penyebabnya
yaitu seperti Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru
kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan
manusia.
Contoh sebab lain yang menimbulkan penderitaan
manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya
kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat
manusia menderita karena bencana tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia ramai mengisi
lembaran koran, layar kaca dan berbagai media informasi lainnya.Berita-berita
tersebut ditayangkan dengan tujuan agar semua orang mendapatkan informasi
tentang dunia luar dan dapat ikut bersimpati. Dengan demikian diharapkan dapat
menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu yaitu seperti memberikan
bantuan.Bantuan yang dating bisa secara perseorangan atau kelompok atau bisa
juga dari sebuah organisasi tertentu. Media masa merupakan alat yang paling
tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan
luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera manusia dapat menentukan
sikap yaitu untuk bersimpati atau tidak.Selain itu komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya juga tidak kalah pentingnya, sehingga para pembaca,
penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
H. SEBAB-SEBAB
PENDERITAAN
·
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
·
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan aklam sekitarnya.
·
Penderitaan
ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
·
Perbedaan
nasib buruk dan takdir, kalau takdir tuhan yang menentukan sedangkan nasib
buruk itu manusia penyebabnya karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka
manusia lain menjadi menderita.
I. PENGARUH JIKA SESEORANG MENGALAMI PENDERITAAN
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan
dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar